PSIKOTES PPDS Meliputi :
1. Tes MMPI
2. Tes EPPS
3. Tes Wartegg
4. Tes Kraepelin dan Pauli
5. Tes Gambar Orang (Draw a man / Goodenough-Harris)
6. Tes Gambar Pohon (Baum)
7. Tes CFIT
8. Tes IST
9. Tes PAPI Kostick
Tes MMPI
Tes MMPI adalah tes
psikologi yang digunakan untuk proses diagnosa gangguan jiwa oleh psikiater
seperti gangguan anti sosial, gangguan seksual, gangguan depresi, kehohongan,
dan sebagainya, Tes MMPI ini berupa ratusan pernyataan dengan alternative
pilihan jawaban berupa setuju (+) dan tidak setuju (-). Jadi saat melakukan
tes, badan harus sehat, fit, karena dibutuhkan ketahanan dan konsentrasi yang
tinggi dalam menjawab setiap pernyataan. Tips dan kunci dari menjawab MMPI ini
harus JUJUR.
Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI) diterbitkan pada tahun 1940. Perancang MMPI adalah R. Starke Hathaway , PhD, dan JC McKinley, MD. Pada tahun 1940-1943 MMPI disusun menggunakan sampel yang meluas baik jumlah item dan pengetesan kepada sejumlah orang normal. Jawaban dari pertanyaan tes MMPI sangat mudah dengan pilihan YA, TIDAK atau TIDAK TAHU. Dari 1000 item yang disajikan dengan menggunakan criterion keying test construction, secara empiris item valid dipilih untuk menyusun konstruk MMPI. MMPI merupakan hak cipta dari University of Minnesota. MMPI dikembangkan pada tahun 1930 di Universitas Minnesota sebagai tes kepribadian yang komprehensif dan serius yang dapat digunakan untuk mendeteksi masalah kejiwaan.
Popularitas MMPI sampai saat ini masih sangat dipercaya, terutama di Indonesia sebagai alat resmi diagnosa gangguan jiwa oleh psikiater dan di bidang psikologi tidak kalah populer alat inventori ini dengan alat-alat tes lain. Kemungkinan besar karena alat ini dianggap hanya untuk mengukur gangguan jiwa dan jumlah item yang dirasa cukup banyak sehingga para psikolog cenderung mengabaikan. Padahal selain penggunaan secara klinis, alat ini dari dulu sudah diakui untuk mengukur fit and proper test oleh psikiater terhadap klien yang akan menduduki jabatan termasuk calon presiden RI yang dilakukan oleh psikiater dari RSPAD. Jadi alat ini tidak selamanya digunakan untuk mendiagnosa gangguan klinis saja namun dapat melihat gambaran untuk kepribadian terutama dinamika psikologis yang terkait dengan aspek kesehatan jiwa secara umum.
Pada tahun 1972 Butcher dan Dahlstrom mengawali revisi MMPI menjadi MMPI-2 dan penelitian terus berlanjut sampai awal era 1990-an. Awal terciptanya MMPI banyak digunakan sebagai alat kontemporer di bidang psikologi untuk mengukur kesehatan mental dengan didasarkan pada praktek kesehatan secara umum. Selama beberapa dekade dengan beragam penelitian sampai pada MMPI-2 (termasuk MMPI-2 RF atau diistilahkan MMPI-3) penggunaan MMPI bervariasi dalam mendiagnosa kesehatan mental dengan beragam setting termasuk konteks di luar kesehatan mental secara umum misal alat seleksi karyawan, program mendeteksi penggunaan alkohol atau obat terlarang.
Secara umum MMPI/MMPI-2 dapat digunakan untuk:
·
Evaluasi pasien gangguan jiwa untuk
membantu status kesehatan mentalnya.
·
Alat menilai simptom untuk menentukan
perawatan yang sesuai.
·
Alat menilai pasien untuk melakukan
perencanaan perawatan.
·
Evaluasi efek dari perawatan atau
terapi.
·
Alat penelitian epidemilogi menggunakan
kriteria kepribadian.
·
Alat penilai kepribadian untuk posisi
publik seperti polisi, tentara, pilot, pemadam kebakaran, calon
bupati-gubernur-presiden, pejabat lain dan jabatan-jabatan lain yang penting
untuk dilihat kesehatan jiwanya.
·
Alat penelitian psikologi terutama
menentukan perbedaan kriteria kepribadian.
·
Alat penelitian genetika kepribadian.
·
Alat penelitian dengan konteks budaya
yang berbeda.
·
Evaluasi kesehatan mental orang tua.
·
Evaluasi kesehatan mental tersangka
(alat forensik kesehatan mental).
Terdapat beberapa skala MMPI dengan beragam desain kegunaan. Berikut berbagai skala yang ada di MMPI.
Skala Validitas
Skala ini didesain untuk mengevaluasi protokol skala
validitas. Tiga tipe protokol validitas pada MMPI-2 adalah:
·
Kerjasama dalam tes (?, %T, %F)
·
Konsistensi dan non-content
related responding (VRIN, TRIN)
·
Akurasi(L, K, S, F, Fb, Fp)
Skala Klinis
Delapan dari sepuluh skala tradisional MMPI
dikembangkan untuk membedakan antara kelompok klinis spesifik (Hs, D, Hy, Pd,
Pa, Pt, Sc, Ma). Skor T dari delapan skala dibuat rata-rata untuk
menggeneralisir elevasi rerata profil.
Skala Content
Content scales dibentuk dari skala basic sepuluh item
yang dipilih untuk tiap skala yang berhubungan dengan kesamaan tema. Skala ini
tidak mementingkan daya beda tiap kelompok. Dengan alasan ini maka Content
Scales memiliki validitas muka yang cukup tinggi dan agak membingungkan dengan
isinya. Content scales dapat dibedakan dalam empat area topik umum, yaitu :
·
Internal Symptomatic Behaviours or
Distress (ANX, FRS, OBS, DEP, HEA)
·
External Aggressive Tendencies (ANG,
CYN, ASP, TPA)
·
Negative Self-Views (LSE)
·
General Problem Areas (SOD, FAM, WRK,
TRT).
Skala Supplementary
Dengan tidak adanya batasan yang jelas pada
supplementary scales (dibandingkan dengan skala tambahan yang telah dibuat),
kekhususan yang diterapkan pada Supplementary Scales adalah spesialisasi skala
dan kegunaan hanya pada konteks khusus. Banyak skala
supplementary dikembangkan dengan konteks populasi khusus (kerusakan otak,
pelajar-mahasiswa, narapidana dll) atau situasi (terapi pernikahan, peserta
rehabilitas dll). Dengan membuat kekhususan kita berusaha mengingat bahwa skala
supplementary hanya digunakan ketika menghadapi situasi khusus dan sesuai
dengan hipotesa yang dibutuhkan. Skor skala supplementary umumnya adalah A, R,
Es, MAC-R, O-H, Do, Re, Mt, GM, GF, PK, PS, MDS, APS, and AAS. Skala
Psychopathology-5 adalaha sekumpulan skala baru yang diadopsi mulai tahun 2001.
Subscales
Subscales adalah pemecahan skala Basic, Content, atau
Supplementary ke kelompok yang lebih kecil dan lebih homogen hubungan isinya.
Kelompok Critical Item
Dengan banyak cara, kelompok critical item adalah
cara-cara lain skala content. Kekhususan utama adalah tidak ada data normatif
yang mendukung untuk critical item ini, karena tidak ada alat psikometrik yang
dikembangkan untuk membuat norma critical item. Akan menjadi overlap dengan
tema content scale, akan tetapi pengujian critical item dapat juga penting
sebagai informasi tambahan melalui analisa item.
Code-type
Analisa codetype dasar dari interpretasi tradisional
MMPI/MMPI-2. Kita tidak yakin dengan pendekatan ini karena banyak kelemahan,
asumsi salah dan lemahnya skala psikometri. Codetype dikembangkan dari skala
basic yang menunjukkan skala elevasi (puncak) atau 2 skala tertinggi (two-point),
atau tiga skala tertinggi (three-point). Stabilitas dan perbandingan dibutuhkan
banyak literatur penguasaan codetype ini.
Elevation
Skala dipertimbangkan melalui elevasi jika Skor T
sesuai atau melebihi titik tertentu. Hampir semuanya skala MMPI-2 titik potong
adalah 65. Sementara, ada beberapa skala yang menggunakan titik potong seperti
F, Fb dan Fp atau mengadopsi nilai lebih tinggi untuk alasan psikometris
seperti VRIN dan TRIN. Titik potong MMPI adalah 70, dan pengguna MMPI-2
harus mengerti ketika membaca literatur MMPI.
Definisi Profil
Laporan Forensik MMPI-2 secara formal melalui
kriteria stabilitas profil atau definisi:
·
Profil dengan beda 10+ poin antar skala
dapat diinterpretasi dengan taraf meyakinkan.
·
Profil dengan beda antara 5 – 9 poin
tiap skala memiliki definisi dan taraf keyakinan tinggi.
·
Profil dengan beda <5 poin memiliki
definisi dan taraf keyakinan yang rendah.
Kelebihan dan Kekurangan MMPI/MMPI-2
Kelebihan
·
Item yang banyak
·
Interview klinis terstruktur
·
Psikolog/Psikiater tidak perlu
mengadministrasikan tes
·
Inventori Laporan Diri
·
Pilihan hanya ya/tidak
·
Sejarah panjang dengan literatur
penelitian yang sedemikian banyak
·
Inventori kepribadian yang paling banyak
digunakan di dunia
·
Diterjemahkan (dan dibuat norma ulang)
ke berbagai bahasa.
·
Lebih dari 250 skala atau sistem yang
saat ini dikembangkan dengan variasi setting klinis yang berbeda-beda.
·
Terdapat skala yang secara eksplisit
mengevaluasi validitas pelaksanaan tes
·
Dapat diadministrasikan dalam bentuk
“short form (370 Item awal)” ketika waktu terbatas atau kerjasama dengan testee
tidak memungkinkan lagi
·
Versi tes yang secara khusus didesain
untuk remaja dan dan dewasa.
Kekurangan
·
Item yang banyak (Tapi tidak
menjadi masalah lagi jika Anda memiliki Software Tes MMPI)
·
Interview klinis terstruktur
·
Klien/testee harus menjalankan tes
·
Inventori Laporan Diri
·
Pilihan hanya ya/tidak
·
Sejarah panjang dengan literatur
penelitian yang sedemikian banyak
·
Isi berorientasi mendalam pada
psikopatologi
·
Dibutuhkan kemampuan baca, paling tidak
klien/testee lulus SMP
·
Lembar jawab ‘memusingkan’ dan cenderung
susah digunakan.
·
Skala content overlap
Oleh : dr. Enny Nuryanti, MKM
Tes Minnesota Multiphasic Persinality Inventory (MMPI) adalah merupakan salah satu tahapan tes dalam rekrutmen Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Kloter Tenaga Kesehatan Haji dan PPIH Arab Saudi Bidang Kesehatan. Tes MMPI ini dilaksanakan awal Pelatihan Kompetensi. Bila didapat hasil adanya gangguan psikopatologi bermakna maka calon petugas akan dipertimbangkan untuk diganti.
MMPI merupakan tes psikologi untuk mengidentifikasi psikopatologi pada calon petugas. Tes MMPI terdiri dari 567 pernyataan yang perlu dijawab. Calon petugas diberikan lembar jawaban untuk mengisi Benar atau Salah untuk setiap pernyataan. Dari sini akan terlihat apakah calon petugas tersebut terdapat gangguan jiwa, psikopatologi ataukah dia termasuk orang normal yang tidak menderita gangguan jiwa. Yang diukur dalam tes ini adalah ciri-ciri kepribadian yang bersifat relatif menetap (personality Traits). Dengan demikian nilai prediktif dari tes ini cukup tinggi, karena fokusnya adalah ciri-ciri kepribadian, yang dalam jangka waktu yang lama tidak akan berubah banyak. Untuk tes ini tidak memerlukan peralatan banyak, yaitu hanya sebuah buku yang berisi 567 pernyataan beserta pedomannya, lembar jawaban dan tempat yang nyaman untuk dapat bekerja.
Dalam melihat profil calon petugas, MMPI memiliki 2 skala utama yaitu skala validitas dan skala klinis, yang terdiri dari 3 skala validitas dan 10 standar skala klinis. Skala validitas digunakan untuk membantu mengetahui pengerjaan tes, apakah peserta kooperatif (serius), berbohong (ingin terlihat baik atau terlihat buruk) atau pun peserta mengalami kesulitan untuk memahami dan membaca soal. Skala klinis digunakan untuk membantu dalam mengidentifikasi tipe dan tingkat keparahan kondisi abnormal peserta. Terdapat 10 skala klinis yaitu dalam MMPI yaitu Hypochondriasis, Depresi, Hysteria, Psikopat, Masculinity/Feminity, Paranoid, Psichasthenia, Schizophrenia, Hipomania dan Introversi Sosial.
Bagi Anda Calon Petugas PPIH Kloter (Tenaga Kesehatan Haji) maupun PPIH Arab Saudi Bidang Kesehatan yang dipanggil dalam pelatihan kompetensi, bersiap-siaplah untuk menjalani tes MMPI ini. Berikut adalah beberapa tips untuk membantu Anda mencapai hasil terbaik dari tes:
• Siapkan fisik yang fresh dan sehat. Jangan lupa sarapan dan tidur nyenyak malam sebelumnya
• Jangan berbohong. Tes ini dirancang untuk mengidentifikasi orang-orang yang berbohong untuk mencoba dan menggambarkan diri mereka berbeda dari apa yang sebenarnya mereka lakukan. Maka harus selalu jujur.
• Jangan terlalu berpikir. Ada banyak pertanyaan dalam tes MMPI dan Anda hanya memiliki waktu terbatas untuk menjawabnya. Pelajari cara membaca jawaban potensial dengan hati-hati dan kemudian berikan respons pertama yang masuk ke kepala Anda. Saat Anda mulai berpikir terlalu banyak atau mencoba menafsirkan makna di balik apa yang ditanyakan, Anda tidak hanya akan kehilangan waktu yang berharga, tetapi jawaban Anda mungkin dianggap menipu.
• Bersikaplah konsisten. Ini sangat penting ketika mengambil tes MMPI, karena respons Anda akan dievaluasi untuk memeriksa konsistensi. Selama ujian, Anda akan diberikan beberapa pertanyaan yang membutuhkan jawaban yang sama tetapi telah diucapkan dengan cara yang sedikit berbeda. Salah satu cara terbaik untuk mencapai konsistensi adalah dengan membaca dengan cermat setiap pertanyaan untuk memastikan bahwa Anda sepenuhnya memahami apa yang ditanyakan.
Untuk Pendaftaran Hubungi Bunda WATI / Pak JARWO :
LBB EINSTEIN
0856.313.4400 (Indosat)
0812.1727.4400 (Telkomsel)
0877.9109.4666 (XL)
Web Try Out : https://BimbelEinstein.com